Bagaimana Proses Etilen Glikol dalam Sirop Picu Gagal Ginjal Akut?

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Minggu, 23 Okt 2022 22:50 WIB

Bagaimana Proses Etilen Glikol dalam Sirop Picu Gagal Ginjal Akut?

i

3918696212

Optika.id - Penyebab kasus gagal ginjal akut atau acute kidney injury (AKI) di Indonesia hingga saat ini masih diselidiki. Kendati demikian, kandungan senyawa Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) dalam obat paracetamol diduga sebagai akibat dari kasus AKI yang parah di Tanah Air.

Meredakan kekhawatiran masyarakat, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah merilis lima obat sirop yang mengandung EG dan DEG melebihi ambang batas aman sehingga berbahaya bagi yang mengonsumsinya.

Baca Juga: Kasus Gagal Ginjal Akut, Bareskrim Periksa Dua Pejabat BPOM

Meskipun penemuan ini tidak secara langsung membuktikan bahwa kedua senyawa itu menjadi penyebab tunggal dan utama dari kasus gagal ginjal akut pada anak, namun banyak pihak yang menyoroti bagaimana EG dan DEG yang secara umum banyak ditemukan dalam obat demam, batuk dan pilek dan telah lama digunakan masyarakat tersebut dapat merusak ginjal.

Melansir dari laman unpad.ac.id, Food and Drugs Administration (FDA) sebenarnya telah melarang secara ketat penggunaan DEG dan EG dalam obat sejak tahun 1938. Pada tahun 1998 di India, tercatat ada sekitar 150 anak yang meninggal dengan penyakit gagal ginjal akut selama rentang waktu lima tahun.

Menurut keterangan dari Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran (Unpad), Muchtariadi menjelaskan bahwa EG dan DEG merupakan senyawa pelarut organic dengan rasa manis yang penggunaannya sering disalahgunakan. Adapun kedua senyawa tersebut kerap digunakan untuk mengganti senyawa propilen glikol atau polietilen glikol yang memiliki peran sebagai pelarut obat.

Ketika masuk ke dalam tubuh, kedua senyawa tersebut bekerja dan dioksidasi oleh enzim sehingga menjadi glikol aldehid. Glikol aldehid yang kembali teroksidasi akan membentuk asam oksalat. Asam oksalat inilah yang memicu membentuk batu ginjal.

Asam oksalat kelarutannya kecil, kalau ketemu kalsium akan terbetuk garam yang sukar larut air dan larinya akan ke organ seperti empedu dan ginjal. Jika lari ke ginjal akan jadi batu ginjal. Kristalnya tajam akan mencederai ginjal, terang Muchtaridi seperti dikutip dari laman unpad.ac.id, Minggu (23/10/2022).

Sementara itu, dalam kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak ini, mereka memiliki lambung dengan ukurang yang lebih kecil dibanding dengan orang dewasa. Oleh sebab itu, mereka rentan dan dampak cemaran EG dan DEG yang ditimbulkan lebih cepat dan lebih parah.

Efek yang ditimbulkan oleh EG dan DEG ini tak hanya menyerang ginjal, melainkan bisa lari ke jantung. Oleh sebab itu, gagal ginjal akut ini memicu kematian dini yang lebih massif.

Baca Juga: DPR Sebut Kepala BPOM Cuci Tangan Dalam Kasus Gagal Ginjal Akut

Terlebih di negara dengan kondisi kekeringan akan semakin mempercepat perburukan penyakit ini. Kondisi dehidrasi akan mempercepat pembentukan asam oksalat, seperti kasus gangguan ginjal akut yang juga terjadi di Gambia, Afrika, ujar Muchtariadi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dia menduga jika cemaran EG dan DEG ini tetap digunakan oleh produsen farmasi nakal meskipun sudah dilarang keras sebab dua senyawa ini mudah diproduksi dan memiliki biaya yang lebih murah dibandingkan dengan pelarut lainnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa parasetamol merupakan analgesik paling aman untuk demam.

Ada analgesik lain, contohnya ibuprofen. Ketika demamnya tinggi dan terindikasi demam berdarah di mana sel darahnya terganggu, minum ibuprofen justru akan memperparah. Yang paling aman justru parasetamol, paparnya.

Maka dari itu bagi masyarakat yang ingin menghindari dahulu penggunaan parasetamol sirup, disarankan untuk mengonsumsi parasetamol berbentuk tablet. Selain itu, penggunaan puyer dinilai lebih manjur untuk dikonsumsi anak-anak.

Baca Juga: BPOM Lempar Tanggung Jawab ke Industri Farmasi Terkait Gagal Ginjal Akut

Kalau anak-anak susah makan puyer, bisa dicampur dengan air yang bisa diperoleh di apotek. Itu kalau masih takut akan parasetamol sirup, tuturnya.

Reporter: Uswatun Hasanah

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU