Autopsi Ulang Brigadir Joshua Dijadwalkan Rabu Depan

author Seno

- Pewarta

Minggu, 24 Jul 2022 10:25 WIB

Autopsi Ulang Brigadir Joshua Dijadwalkan Rabu Depan

i

8d130681acc66288357769685a49caf8_1

Optika.id - Permintaan keluarga Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir Joshua untuk autopsi ulang direspons positif Polri. Autopsi ulang dijadwalkan dilaksanakan pada Rabu pekan depan.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan tim forensik akan berangkat pada Selasa (26/7/2022). Ekshumasi itu dilakukan di Jambi dan akan melibatkan Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI).

Baca Juga: Koalisi Masyarakat Keberatan dengan Hukuman Bharada E, Minta Hakim Pertimbangkan Status JC

"Sesuai dengan perintah Bapak Kapolri untuk pelaksanaan ekshumasi harus dilaksanakan sesegera mungkin. Dari hasil komunikasi Pak Dir (Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian) dengan pihak pengacara, dengan Ketua Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia dan para pakar forensik, diputuskan pelaksanaan ekshumasi di Jambi akan dilaksanakan pada hari Rabu besok," ujar Irjen Dedi Prasetyo di Jakarta, Sabtu (23/7/2022).

Autopsi ini juga melibatkan tim independen. Kuasa hukum keluarga mengatakan dokter forensik dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) hingga Rumah Sakit Pusat Angkatan Laut (RSAL) akan dilibatkan.

"Telah dibicarakan tadi dalam gelar bahwa akan dibentuk tim independen, yaitu melibatkan dokter-dokter forensik gabungan dari RSPAD, kemudian dari RSAL, RSAU, dan RSCM, dan salah satu RS swasta nasional. Termasuk yang diajukan polisi, misalnya dari mana gitu," kata kuasa hukum pihak Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.

Kamaruddin mengatakan pihaknya telah ikut rapat dengan dokter-dokter yang akan melaksanakan autopsi.

"Saya baru selesai rapat dengan dokter-dokter yang akan terlibat untuk melaksanakan autopsi," ujar Kamaruddin, Sabtu (23/7/2022).

Dia mengatakan pihaknya telah menyiapkan 13 orang untuk dipilih bergabung dalam autopsi ulang jenazah Brigadir J. Dari 13 tersebut, telah terpilih satu orang.

"Jadi kami ada siapkan untuk dipilih ada 13 orang, boleh dipilih untuk menjadi pengamat. 13 orang kami siapkan ternyata dari yang kami siapkan itu langsung bersedia satu, beliau tadi yang memimpin rapat," ujarnya.

Panglima TNI Siap Bantu

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa siap membantu sembari mengawasi objektivitas pelaksanaan autopsi ulang jenazah Brigadir J. Polisi menyambut dukungan tersebut secara terbuka.

"Polri terbuka untuk proses pembuktian secara ilmiah (SCI) untuk ungkap kasus tersebut secara transparan dan akuntabel," ujar Irjen Dedi Prasetyo.

Dedi juga mengatakan autopsi ini akan melibatkan orang-orang yang ahli di bidangnya. Hal ini dilakukan agar tidak menimbulkan spekulasi di masyarakat.

"Tentunya orang-orang yang expert di bidangnya agar tidak muncul spekulasi-spekulasi di media dan medsos," tuturnya.

Polri melakukan prarekonstruksi kasus tewasnya Brigadir J di sejumlah lokasi, salah satunya rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Sabtu (23/7/2022). Polri menegaskan proses prarekonstruksi bagian dari komitmen Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap kasus tewasnya Brigadir J.

"Sesuai dengan perintah Bapak Presiden, bahwa kasus ini harus diungkap sejelas-jelasnya, demikian juga komitmen dari Bapak Kapolri. Dengan dibentuknya tim khusus ini, ini menunjukkan bahwa pimpinan Polri sangat concern, bahwa kasus ini harus betul-betul dapat diungkap sejelas-jelasnya juga kepada publik. Tentunya ada kaidah-kaidah juga yang menurut hukum acara pidana, tidak diungkap secara detail, karena itu nanti masuk kepada materi penyidikan, nanti penyidik yang akan menyampaikan. Jadi kegiatan pada hari ini, ini adalah prarekon yang dilaksanakan penyidik Polda Metro Jaya, juga dihadiri oleh Inafis, juga dari Laboratorium Forensik, kemudian dari Kedokteran Forensik," ujar Irjen Dedi Prasetyo, Sabtu (23/7/2022).

"Ini semuanya menunjukkan bahwa sesuai dengan perintah Bapak Kapolri, komitmen kami, bahwa Polri proses pembuktian setiap kasus tindak pidana, harus dapat dibuktikan secara ilmiah. Karena dengan dibuktikan secara ilmiah ini ada dua konsekuensi oleh tim penyidik nantinya," imbuhnya.

Brigadir J Diduga Dibunuh di Perjalanan

Keluarga menduga Brigadir J dibunuh saat berada di perjalanan dari Magelang ke Jakarta, dan meminta CCTV sepanjang jalan itu untuk disita polisi. Kini polisi telah menemukan rekaman CCTV tersebut.

"Demikian juga CCTV sepanjang jalan dari Magelang sampai TKP sini, itu juga sudah ditemukan penyidik," kata Irjen Dedi Prasetyo.

Dedi mengatakan rekaman CCTV tersebut masih didalami oleh Labfor Polri. Katanya, rekaman itu harus dilakukan kalibrasi demi kecocokan waktu.

"Sekarang masih proses pemeriksaan oleh Labfor untuk mengklarifikasi dan kalibrasi untuk mencocokkan waktunya. Karena waktu yang ada di CCTV dengan real time harus sama. Jadi itu saya minta kepada rekan-rekan, tolong diluruskan. Jangan sampai terjadi abuse of information," sambungnya.

Baca Juga: Putri Candrawathi Minta Maaf Kepada Orang Tua Brigadir J

Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, berbicara soal dugaan Brigadir Yoshua dibunuh di Magelang atau Jakarta. Ada sejumlah alasan yang membuat Kamaruddin yakin Brigadir Yoshua dibunuh di Magelang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Laporan dugaan pembunuhan itu teregister dengan nomor LP/B/0386/VII/2022/SPKT/BARESKRIM POLRI tanggal 18 Juli 2022. Laporan itu terkait dugaan pembunuhan berencana, pembunuhan, dan penganiayaan yang menyebabkan orang meninggal.

Mobil yang dipakai Sambo dari Magelang diminta turut diamankan. Hal itu juga mencakup rekaman percakapan antara Brigadir Yoshua dan Sambo selaku komandan.

"Iya, semua mobil yang dipakai dari Magelang ini supaya diamankan dulu, jadi mobil yang dipakai dari Magelang ke Jakarta supaya diamankan, demikian juga CCTV-CCTV dari Magelang mulai jalan tol itu supaya diamankan juga, lintas-lintasan yang mereka lintasi supaya percakapan-percakapan antara nomor telepon almarhum Brigadir Yoshua Hutabarat dengan pimpinannya supaya disita juga dari Telkom atau dari operator," kata Kamaruddin Simanjuntak.

"Kemudian percakapan nomor-nomor handphone Kadiv Propam juga demikian Ibu Putri, demikian Bharada E dan ajudan-ajudannya supaya segera dilakukan penyitaan," tambahnya.

Jabatan Kapolri Terancam 

Jabatan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo ternyata juga terancam dicopot dalam kasus pembunuhan Brigadir J. Hal itu disampaikan oleh Pengamat kepolisian Bambang Rukminto.

Bambang mengatakan kasus penembakan polisi oleh polisi di rumah polisi ini mempertaruhkan jabatan seorang Kapolri. Sebab itu, Sigit sampai membentuk sebuah tim khusus dari satuan kepolisian untuk menyelesaikan perkara yang rumit ini.

"Pertaruhannya adalah jabatan Kapolri sendiri karena institusi Polri harus tetap ada selamanya," kata Bambang, Sabtu (23/7/2022).

Selain membentuk tim khusus, Sigit juga sudah menonaktifkan tiga perwira akibat adanya insiden baku tembak yang menewaskan Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo.

Ketiga perwira yang dinonaktifkan ialah Irjen Ferdy Sambo, Brigjen Hendra Kurniawan, dan Kombes Budhi Herdi Susianto.

Baca Juga: Pengacara Brigadir J Ungkap Putri Candrawathi Ikut Tembak Brigadir J

Menurut Bambang, apabila kasus Brigadir J tidak tuntas, bisa saja Jenderal Sigit dicopot dari Kapolri oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Kalau tidak tuntas, risiko Kapolri diganti itu sangat besar. Apalagi bila tekanan publik makin besar," kata peneliti Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) itu.

Diketahui, Brigadir J tewas diduga setelah terlibat baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7/2022).

Menurut penjelasan Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Ramadhan, peristiwa baku tembak itu terjadi setelah Brigadir J keluar dari kamar istri Kadiv Propam Polri, Putri Candrawathi.

Ramadhan mengatakan Brigadir J awalnya masuk ke kamar pribadi Ferdy Sambo saat Putri sedang beristirahat.

Istri Irjen Ferdy Sambo sempat berteriak minta tolong. Teriakan itu membuat Brigadir J panik dan langsung keluar kamar. Teriakan Putri menarik perhatian Bharada E yang konon berada di lantai dua rumah tersebut.

Kedua polisi itu terlibat baku tembak dan berakhir dengan kematian Brigadir. Akan tetapi, pihak keluarga menilai kematian Brigadir J penuh kejanggalan sehingga perlu diusut tuntas.

Reporter: Pahlevi

Editor: Aribowo

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU