Atlet Esports Bisa Juga Terkena Burnout

author Denny Setiawan

- Pewarta

Jumat, 12 Nov 2021 23:56 WIB

Atlet Esports Bisa Juga Terkena Burnout

i

Atlet Esports Bisa Juga Terkena Burnout

Optika.id - Kita mengenal aktifitas bermain game sebagai kegiatan untuk melepas penat ataupun stress. Hampir semua orang di seluruh dunia pasti pernah bermain game baik dilakukan secara regular ataupun hanya sekedar mencoba. Namun, dalam populasi gamer yang tersebar luas, terdapat kelompok yang bermain game secara kompetitif, mengikuti kompetisi, layaknya pertandingan olahraga pada umumnya. 

Para atlet esports ini menjadikan game sebagai pekerjaan utama yang tentu menghasilkan uang, hingga mampu untuk menjamin masa depannya. Layaknya pekerjaan yang memiliki tuntutan dan tekanan, atlet esports juga mengalami hal tersebut. Ini membuat mereka tak luput dari keadaan burnout atau kelelahan.

Baca Juga: Riset UI: Esport Bisa Bantu Pelajar Kelola Emosi Lebih Baik

Burnout atau kelelahan ekstrim merupakan kondisi dimana individu merasa letih baik secara fisik atau mental akibat dari tekanan dari kegiatan yang mereka lakukan. Bagi atlet esports, burnout biasanya terjadi jika pemain kurang mendapat waktu istirahat di tengah kesibukannya saat latihan ataupun berkompetisi.

Ketika burnout, atlet esports akan mengalami perubahan emosi yang berpengaruh besar dalam permainannya. Esports merupakan kompetisi game yang membutuhkan fokus tinggi terutama saat turnamen. Emosi yang tidak terkontrol hanya akan membuat permainannya kacau, rentan melakukan kesalahan, dan pada akhirnya berdampak pada tim serta hasil pertandingan. 

Olofmeister, Dev1ce, dan Xyp9x adalah beberapa contoh atlet esports yang pernah mengalami burnout dalam masa karir profesionalnya. Pentingnya mengetahui gejala atau ciri-ciri burnout, dapat membuat kita menyadari lebih awal sebelum memberikan dampak lebih ke diri sendiri. 

Biasanya, para pemain akan mencoba mengatasi burnout dengan beristirahat dari kesibukannya di ranah kompetitif. Melakukan aktifitas lain diluar bermain game, hingga berkonsultasi ke dokter untuk mengatasi kelelahan berlebih tersebut.

Dilansir dari campusrecmag.com, Jumat (12/11/2021), ada 3 ciri yang bisa diamati ketika atlet esports mulai merasakan burnout. Pertama adalah berkurang atau hilangnya kebiasaan atlet yang bermain gamenya di luar jadwal latihan. Kehilangan rasa antusias terhadap game di luar aktifitas latihan, ternyata bisa menjadi salah satu gejala burnout. 

Baca Juga: Mau Dapat Tiket Gratis M4 World Championship? Ini Dia Caranya!

Keedua emosi yang mudah terpicu saat latihan adalah gejala dari burnout yang dialami atlet esports. Frustasi serta emosi berlebih yang dilontarkan pemain kepada rekannya bisa menjadi gelaja burnout dan menandakan perlunya waktu istirahat lebih di luar latihan. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Terakhir, pemain yang berucap atau mengungkapkan rasa frustasinya secara langsung, tentu perlu mendapat perhatian untuk mengidentifikasi burnout yang dialaminya. "Aku tidak ingin bermain game ini lagi," mungkin terdengar seperti candaan untuk mereka yang telah memainkan game tersebut sejak lama, namun bukan berarti seruan tersebut bisa dianggap remeh. 

Burnout yang dialami oleh atlet esports sejatinya bisa dihindari dan diatasi dengan baik. Kuncinya adalah mengetahui gejala dari kondisi burnout sebelum berdampak lebih buruk pada karirnya. Atlet esports yang sudah melewati fase burnout tentu akan bisa kembali berkompetisi dengan performa terbaiknya.

Baca Juga: RRQ Hoshi Bertemu Todak di Mobile Legends Bang Bang M4 World Championship R7

Reporter: Denny Setiawan

Editor: Amrizal

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU