Arab Saudi Bikin Pantai Perbolehkan Pakai Bikini

author Seno

- Pewarta

Minggu, 24 Okt 2021 21:18 WIB

Arab Saudi Bikin Pantai Perbolehkan Pakai Bikini

i

images - 2021-10-24T141445.191

Optika - Arab Saudi tengah bikin heboh dunia wisata karena di sana ada satu pantai yang pengunjungnya diperbolehkan mengenakan pakaian renang biasa dan bahkan bikini. Padahal kita tahu Arab Saudi tergolong masih konservatif.

Pantai itu adalah Pure Beach yang terletak di dekat Jeddah. Pantai itu merupakan bagian dari Lagoon Preserve, King Abdullah Economic City (KAEC). Pantai ini terletak sekitar 125 km arah utara Jeddah.

Di sini, warga Arab dan turis asing bisa bebas mendengarkan musik, berdansa dengan harga tiket sebesar 300 riyal Saudi atau sekitar Rp 1,1 juta per orang. Tidak ada pemisahan berdasarkan jenis kelamin. Pria dan wanita pun bisa bebas bergandengan di pantai yang memiliki tulisan "Arab Saudi" dalam bahasa Inggris jika dilihat dari atas itu.

Bagi Asma, warga Arab Saudi, menghabiskan hari bersama kekasihnya di pantai-pantai di Arab Saudi tidak pernah terpikirkan. Tetapi kini, perempuan 32 tahun tersebut bisa berdansa dengan pasangannya di atas pasir putih di tepi Laut Merah dengan iringan musik dari pengeras suara.

"Saya senang saya sekarang bisa ke pantai terdekat untuk menikmati waktu saya," kata Asma seperti dikutip AFP, Minggu (24/10/2021).

"Ini adalah simbol kebahagiaan, ini adalah impian kami untuk datang ke sini dan menghabiskan akhir pekan yang indah," imbuhnya.

Selain bisa datang bersama kekasih dan memasang musik dengan pelantang suara, kini turis perempuan juga dibolehkan memakai bikini di kawasan pantai Arab Saudi yang satu ini. Beberapa di antaranya bersantai sambil menghisap shisha.

Musik yang diperdengarkan juga bukan cuma musik lokal, tetapi lagu-lagu barat. Mereka berbincang, bercengkerama, berpelukan, bermesraan.

"Saya dibesarkan di sini, dan beberapa tahun yang lalu kami bahkan tidak diizinkan untuk mendengarkan musik, jadi ini seperti surga," kata Hadeel Omar dari Mesir.

Bilal Saudi, kepala acara di King Abdullah Economic City, mengatakan pantai itu menargetkan pengunjung lokal dan turis asing. "Saya merasa bahwa saya tidak lagi harus bepergian (ke luar negeri) untuk bersenang-senang, karena semuanya ada di sini," kata Dima, seorang pengusaha muda Saudi, sambil bergoyang mengikuti musik.

Meskipun demikian masih ada larangan larangan minum-minuman beralkohol masih berlaku secara nasional.

Sementara itu, menurut seorang WNI di Arab Saudi, pantai ini biasanya dikunjungi ekspatriat.

"Biasanya yang banyak datang ke sini para ekspatriat, alias pekerja asing. Tempat wisata pantai disetting sesuai permen (peraturan menteri wisata Arab Saudi) yang baru untuk membuat penduduk menghabiskan uangnya di dalam negeri," kata WNI di Arab Saudi, Abu Muhammad.

Namun, kendati diperbincangkan di Indonesia, nyatanya di Arab Saudi sendiri tempat ini bukan pantai umum yang ramai didatangi wisatawan. Areanya begitu jauh dari kawasan penduduk.

"Heboh di media saja, karena tempatnya kan khusus dan masuknya juga bayar per orangnya juga mahal antara 75-100 SAR/per orang dan tempatnya jauh dari tempat tinggal penduduk daerah pantai dan tempat ini memiliki izin dari Pemerintah," tambah Abu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain Pure Beach, ada juga pantai semacamnya yang dikelola secara resmi dan dengan modal yang besar. Namanya Durrah Flats yang berlokasi di Jeddah.

Sementara, pantai-pantai umum dikelola badan usaha. Sedangkan pantai yang disewakan private aturannya sesuai dengan kebijakan perorangan.

"Kalau Pantai umum kan dikelola oleh sebuah badan usaha dan aturan sesuai usaha. Nah kalau private yang dimiliki oleh perorangan mereka sewakan dengan aturan-aturan tertentu sesuai aturan perorangan," kata Abu.

Melihat situs Visit KAEC, pengunjung yang datang bersama keluarga hanya dibolehkan pada akhir pekan dan hari libur. Status kesehatan juga harus ditunjukkan saat memasuki pantai.

Wisatawan diimbau memakai pakaian pantai dan mereka yang datang bersama keluarga harus selalu mendampingi anak-anaknya. Sementara itu, kegiatan berenang tak boleh dilakukan setelah matahari terbenam atau saat bendera merah dikibarkan. Mereka juga dilarang berenang di luar zona aman.

Fasilitas payung dan kursi berjemur tersedia berdasarkan urutan kedatangan wisatawan. Satu hal yang perlu diingat, untuk melindungi privasi, fotografi sangat dilarang di kawasan ini.

Pure beach menyediakan fasilitas food and beverage, sehingga katering atau pengiriman makanan dari luar juga tidak diizinkan. Hal-hal lain yang tak diperbolehkan di antaranya menyalakan api, barbekyu, berkemah, merokok sisha, memberi makan hewan atau burung yang muncul hingga mengumpulkan atau berjalan di atas terumbu karang.

"Penggunaan pantai dan laut adalah risiko dan tanggung jawab Anda sendiri. Pantai tidak bertanggung jawab atas cedera, kehilangan atau kematian yang terkait dengan penggunaan pantai dan laut." tulis keterangan di Visit KAEC.

Ada pula keterangan, insiden yang terjadi berulang akan mengakibatkan traveler menjadi daftar hitam dari Pure Beach dan KAEC. Manajemen berhak meminta wisatawan meninggalkan tempat kapan saja.

Pure Beach buka setiap hari mulai pukul 09.00-19.00 waktu setempat. Pantai ini membolehkan turis asing bebas mendengar musik, berdansa bahkan mengenakan pakaian renang.

Hal ini menjadi pemandangan yang tak biasa di Arab Saudi. Pada tahun 2017, musik dilarang dibunyikan di tempat umum dan para wanita bisa ke pantai namun areanya dipisahkan dengan pria.

(Pahlevi)

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU