Apakah Membekukan Makanan Bisa Mengurangi Kandungan Nutrisinya?

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Minggu, 23 Okt 2022 19:23 WIB

Apakah Membekukan Makanan Bisa Mengurangi Kandungan Nutrisinya?

i

scampi-g858ee3174_1920

Optika.id - Salah satu bagian dari food preparation atau mempersiapkan makanan adalah membekukan makanan. Kegiatan ini dilakukan untuk mempermudah proses memasak sehari-hari. Tak hanya daging atau lauk segar yang perlu dibekukan agar tahan lama, beberapa orang juga memilih untuk membekukan sayuran agar lebih tahan lama dan diolah kembali.

Adapun tujuan dari pembekuan makanan ini yakni menjaga makanan tetap aman dengan mencegah pertumbuhan mikroorganisme yang menyebabkan pembusukan serta kontaminasi bakteri penyebab penyakit.

Baca Juga: Benarkah Kadar Kolesterol di Buah Durian Tinggi?

Akan tetapi, dalam prosesnya penyimpanan makanan ini justru dianggap bisa menghilangkan nutrisi yang terkandung dalam bahan pangan tersebut. Lantas, bagaimana fakta yang sebenarnya?

Dilansir dari Hellosehat, Minggu (23/10/2022) pada dasarnya seluruh jenis bahan pangan selalu melewati proses yang sama. Siklusnya bisa dari proses panen, penyortiran, pencucian, pengemasan hingga pendistribusian. Dengan demikian, sebenarnya tidak ada perbedaan gizi yang signifikan antara makanan yang dibekukan atau makanan segar yang langsung diolah. Baik itu sayur, buah-buahan atau daging.

Mengutip dari laman Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), Minggu (23/10/2022) proses pembekuan sebenarnya tidak merusak nutrisi melainkan bisa mengurangi kandungan nutrisi dalam bahan pangan tersebut seiring lama penyimpanan makanan akibat dari aktivitas enzim di dalamnya.

Pembekuan makanan sejatinya tidak serta merta menghilangkan atau bahkan membunuh enzim, hanya saja pembekuan tersebut dapat menghambat aktivitas dari enzim tersebut. Inilah yang membuat semakin lama makanan tersebut dibekukan, maka kualitasnya sedikit demi sedikit akan berkurang.

Food Standards Agency (FSA) menyebutkan, untuk mendapatkan makanan beku dengan nutrisi yang optimal maka diperlukan suhu ideal yang tepat yakni -18 derajat celcius. Menurut FSA, pada suhu ini akan menonaktifkan mikroba apapun seperti ragi, jamur dan bakteri.

Akan tetapi perlu diketahui bahwa setelah makanan dicairkan, maka mikroba ini bisa kembali aktif serta berkembang biak pada kondisi yang tepat ke tingkat yang dapat menyebabkan penyakit. Oleh sebab itu, disarankan setelah mencairkan makanan yang beku tersebut, agar lekas diolah dan dimasak.

Baca Juga: Ingin Makan Selain Nasi? Ini 4 Makanan Sumber Karbohidrat yang Bisa Kamu Coba!

Sementara itu, beberapa jenis sayur memiliki sifat mudah rusak setelah dicairkan. Sehingga, agar tetap mengandung nutrisi yang baik maka proses memasak sayuran harus dilakukan dengan singkat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Olahan makanan yang berasal dari makanan beku pun tetap bisa dibekukan kembali. Hal ini tidak akan merusak nutrisi, karena bakteri telah mati dalam proses memasak.

Sebagai catatan, sebelum menyimpan atau membekukan bahan makanan, maka terlebih dahulu cuci bersih sayur, buah, ikan dan unggas. Jangan mencuci daging sapi sebab dapat menimbulkan kontaminasi bakteri dari air dan daging sehingga merusak kandungan daging.

Pastikan menyimpan bahan pangan dalam wadah bersih, khusus, dan kedap udara. Perhatikan tanggal atau lama waktu penyimpanan. Sayuran mentah dianjurkan untuk tidak terlalu lama dibekukan sementara sayuran matang dapat bertahan lebih lama.

Baca Juga: Kondom Masih Dianggap Tabu, Kemenkes: Sudah Terdaftar, Penting Buat Tekan HIV!

Beberapa sayuran yang tidak disarankan untuk dibekukan yakni jenis sayuran dengan kadar air tinggi, seperti selada, mentimun, tauge, dan lobak, karena pembekuan akan menyebabkan sayuran menjadi lemas dan lembek.

Reporter: Uswatun Hasanah

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU