Akomodir PAN, Isu Reshuffle Kabinet Menguat Akhir Bulan Ini

author Seno

- Pewarta

Rabu, 09 Mar 2022 19:12 WIB

Akomodir PAN, Isu Reshuffle Kabinet Menguat Akhir Bulan Ini

i

httpsimgcdn.rri.co.id__srctb763d32e20ec5d473fd182b5c78d096491167620201012_154153.jpgv=1.0.3 - 2022-03-09T120603.573

Optika.id - Isu reshuffle kabinet Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin berhembus kencang akan dilaksanakan akhir Bulan Maret 2022 ini. Dengan membawa PAN (Partai Amanat Nasional) ke dalam kabinet.

Sesuai dengan tanggal kebiasaan Presiden Jokowi pada sebelum-sebelumnya, reshuffle selalu dilaksanakan pada Rabu Pon. Di akhir bulan ini memang ada tanggal Rabu Pon, yakni 23 Maret.

Baca Juga: Ketum Pergunu Soal Candaan Zulhas, Memang Tak Berniat Menista Agama

Bawono Kumoro, peneliti dari lembaga survei Indikator Politik Indonesia (IPI) menyebut ada dorongan politik kuat bagi Presiden Jokowi untuk melakukan reshuffle.

"Sebagai anggota koalisi, tentu saja PAN mengharapkan dapat juga memperoleh posisi di kabinet. Jadi, ini memang ada dorongan politik kuat agar Presiden segera melakukan reshuffle untuk mengakomodasi PAN. Besar kecenderungan ke arah sana," ujar Bawono dalam keterangannya, Rabu (9/3/2022).

Dia mengatakan reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden. Reshuffle dilaksanakan untuk mengevaluasi capaian target dan kinerja para menteri.

"Reshuffle merupakan sarana dan hak prerogatif Presiden untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja para menteri sebagai pembantu presiden. Karena itu, reshuffle haruslah berbasis kinerja apakah target-target ditetapkan sudah dicapai oleh para menteri," tukasnya.

Namun, Bawono memahami bahwa selama ini reshuffle kerap dilakukan berdasarkan pertimbangan politik. Apalagi PAN yang berada di koalisi partai pendukung pemerintah belum mendapat jatah menteri ataupun wakil menteri.

"Namun memang sulit dipungkiri reshuffle selama ini lebih dominan didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan politik. Apalagi saat ini di barisan koalisi partai pendukung pemerintah terdapat anggota baru, Partai Amanat Nasional. Dengan sisa dua tahun menuju Pemilu 2024 tidak cukup panjang lagi waktu dimiliki oleh PAN untuk turut berada di kekuasaan eksekutif," imbuh Bawono.

PAN Mengaku Tak Tahu Kabar Reshuffle

Sementara itu, PAN mengaku tak tahu menahu terkait kabar Reshuffle Kabinet.

"PAN tidak mengetahui berita tersebut," ujar Waketum PAN sekaligus juru bicara PAN Viva Yoga Mauladi dalam keterangannya, Selasa (8/3/2022).

Viva menegaskan PAN tidak mendengar kabar reshuffle tersebut. Sejak bergabung dengan barisan koalisi partai pendukung pemerintah, PAN memang belum masuk kabinet.

"PAN tidak mengetahui dan tidak mendengar berita tersebut," ucapnya.

Sebelumnya, beredar informasi Ketum PAN Zulkifli Hasan sempat bertemu dengan Jokowi beberapa hari lalu. Ada juga kabar di media sosial yang menyebut bakal ada partai mendapat kursi menteri dengan kode 'Saudaraku'. Zulhas sapaan akrabnya, pun angkat bicara menanggapi isu ini.

"Tidak ada pertemuan, saya baru pulang dari Jateng konsolidasi selama 6 hari," kata Zulhas dalam keterangannya, Senin (7/3/2022).

Untuk diketahui, isu pertemuan Jokowi dan Zulhas dikabarkan berlangsung pekan lalu. Terkait kabar 'Saudaraku' segera mendapat kursi menteri, Zulhas juga membantah. Dia menegaskan tidak ada komunikasi terkait reshuffle kabinet. 

PAN, yang lekat dengan sapaan Saudaraku, sendiri masuk ke koalisi partai politik pendukung Jokowi pada pertengahan tahun lalu. Namun, setelah masuknya ke koalisi Jokowi, PAN diketahui belum dapat 'jatah' kursi menteri.

Viva Yoga juga membantah kabar Zulhas bertemu dengan Jokowi bahas perombakan kabinet. Viva memastikan komitmen PAN membantu pemerintahan Jokowi.

"Berita itu tidak benar, karena dalam sepekan kemarin Ketua Umum road show konsolidasi kader dan pemantapan persiapan pemilu di Jawa Tengah. Keliling ke seluruh kabupaten/ kota untuk bertemu dengan basis konstituen dan pengurus partai," kata Viva.

PAN Dapat Posisi Menteri dan Wakil Menteri?

Kabar reshuffle itu juga dikuatkan oleh Sekretaris Gerakan Sosial dan Penanggulangan Bencana DPP PKB Luqman Hakim. Dia pun mendengar kabar tersebut.

"Kalau kabar kabar warung kopi begitu, infonya akhir Maret ini," kata Luqman dalam keterangannya, Selasa (8/3/2022).

Wakil Ketua Komisi II DPR ini pun mendengar reshuffle itu sekaligus akan memasukkan PAN ke kabinet. Menurut kabar, kata Luqman, PAN bakal dapat posisi satu menteri dan satu wakil menteri.

Baca Juga: Diduga Menista Agama, GPI Jakarta akan Laporkan Zulkifli Hasan Besok

"PAN dapet satu menteri plus satu wamen," ujar Luqman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, dia belum tahu pasti kebenaran kabar tersebut. Hanya, berembus kencang kabar reshuffle akan dilakukan di akhir bulan ini.

"Tapi belum tau pastinya kapan dan posisinya apa, masih kabar-kabar sih," ucapnya.

Sementara, Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengaku juga mendengar ada kabar reshuffle pada akhir Maret. Namun dia belum mendengar pasti tanggalnya.

"Dengar sayup-sayup sih, tapi pastinya belum tau karena itu merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi," katanya dalam keterangannya, Selasa (8/3/2022).

Awiek sapaan akrabnya, mengatakan reshuffle merupakan hak prerogatif presiden. Dia menyebut Jokowi tahu parameter untuk mengevaluasi kabinetnya.

"Tentu presiden memiliki parameter-parameter tertentu dalam mengevaluasi kinerja kabinetnya, apakah itu kabinet di bidang ekonomi, politik, hukum, dan sebagainya tentu presiden memiliki parameter. Termasuk juga misalkan indikasi-indikasi kabinet anggota kabinet yang tidak bisa merealisasikan visi-misi presiden dalam waktu yang ditentukan, terus termasuk juga siapa penggantinya semuanya presiden yang menentukan, kita tidak ikut campur soal itu karena itu hal prerogatif presiden," lanjutnya.

NasDem Ragukan Ada Reshuffle Bulan Ini

Hal berbeda dikatakan Partai NasDem, pihaknya meragukan kabar Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle dalam waktu dekat.

"Kan itu spekulasi-spekulasi. Saya melihatnya bahwa itu bukan kali ini saja terjadi gonjang-ganjing itu, isu-isu tentang reshuffle dan lain-lain," kata Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali dalam keterangannya, Selasa (8/3/2022).

Dia justru mempertanyakan hal apa yang mendesak sehingga dilakukan reshuffle. Lantaran, anggota DPR RI itu melihat saat ini Kabinet Indonesia Maju sedang kompak.

"Jadi sekali lagi, ini (reshuffle) hak Presiden. Tapi, kita kalau jadi orang bertanya, apa urgensinya hari ini, di saat situasi kabinet lagi sedang kompak-kompaknya bekerja kan. Artinya bahwa konsolidasi kabinet sudah bagus, karena pertumbuhan kita. Indikatornya sederhana, melihat pertumbuhan ekonomi yang sedang menggeliat hari ini, sehingga tentunya kalau ditanyakan, saya berpikir apa urgensinya hari ini untuk melakukan reshuffle?" tukasnya.

Baca Juga: Komentari Video Viral Zulkifli Hasan, Ahmad Sahroni: Norak, Gak Lucu!

Ahmad Ali mengaku khawatir reshuffle, jika benar-benar terjadi, akan dijadikan alasan oleh publik untuk membenarkan anggapan mereka.

"Justru nanti jadi pertanyaan besar dan kemudian publik memberikan pembenaran, jangan-jangan betul yang sekarang beredar di media ini kan," katanya. Ahmad Ali enggan memaparkan anggapan publik seperti apa dan apakah ada kaitannya dengan inisiator wacana ide penundaan pemilu 2024.

Hal yang jelas, lanjutnya, reshuffle bukan langkah strategis saat ini. Mantan Ketua Fraksi NasDem di DPR RI itu bahkan tak yakin reshuffle bakal digelar dalam waktu dekat.

"Nah makanya secara politik hari ini saya lihat tidak strategis. Tapi saya juga nggak yakin kok," terangnya.

Ahmad Ali mengimbau para politikus untuk menakar kewenangan masing-masing. Dia menilai isu reshuffle justru bakal merugikan pemerintah jika digaungkan oleh pihak-pihak yang tak berkompeten.

"Jadi semua orang atau politisi untuk menakar batasan-batasannya. Supaya nanti kalau keseringan melontarkan pernyataan yang bukan kewenangannya, akan terjadi spekulasi dan kehebohan-kehebohan. Kehebohannya justru nanti akan merugikan kita semua," katanya.

Ahmad Ali mengklaim Ketua Umum NasDem Surya Paloh enggan merespons isu-isu yang menyangkut hak prerogatif Presiden Jokowi. Sebab, Surya Paloh tahu betul sampai di mana kewenangannya.

"Kenapa ketua umum kami tidak pernah spekulasi hal-hal seperti itu? Karena ketua umum kami tahu batasan-batasannya, Ketua Umum NasDem, Pak Surya tahu betul batasan-batasannya sampai di mana, hal yang tidak bisa dikomentari sama dia," pungkasnya.

Reporter: Pahlevi

Editor: Aribowo 

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU