Aburizal Bakrie Dari Orang Terkaya di Indonesia, Menjadi Pemilik Utang Rp 1,4 Triliun Ke Rakyat Indonesia

author optikaid

- Pewarta

Sabtu, 18 Sep 2021 18:40 WIB

Aburizal Bakrie Dari Orang Terkaya di Indonesia, Menjadi Pemilik Utang Rp 1,4 Triliun Ke Rakyat Indonesia

i

aburizal bakrie

Optika, Jakarta - Salah satu konglomerat terkaya di Indonesia yang dikenal adalah Aburizal Bakrie. Tahun 2007, nama Aburizal Bakrie masuk daftar orang terkaya di Indonesia.

Tak hanya Indonesia, nama Aburizal Bakrie pernah masuk daftar 100 orang terkaya di dunia versi Forbes. Pun pada tahun 2008, Aburizal Bakrie juga menjadi orang terkaya di Asia Tenggara oleh Majalah Globe Asia.

Ketika itu, kekayaannya tahun itu mencapai USD 9.2 miliar atau Rp 84.6 triliun. Aburizal Bakrie adalah pemilik Grup Bakrie, yang menjadi pengendali beberapa perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Perusahaan Grup Bakrie tersebut di antaranya adalah PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), PT Bakrieland Development Tbk (ELYT).

Lalu PT Bumi Resources Minerals Tbk (BMRS), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), dan PT Darma Henwa Tbk (DEWA).

Usut punya usut, kesuksesan Aburizal Bakrie sudah turun-temurun datang dari ayahnya, Achmad Bakrie. Terbukti perusahaan Bakrie Grup yang masih bertahan selama 77 tahun.

Aburizal Bakrie ternyata pernah memiliki utang sampai USD 1 miliar, yang ia sebut membuat dirinya 'lebih miskin dari pengemis'.

Bahkan cerita tentang hal itu ia muat di blog pribadi miliknya.Aburizal Bakrie ternyata pernah memiliki utang sampai USD 1 miliar, yang ia sebut membuat dirinya 'lebih miskin dari pengemis'.

Bahkan cerita tentang hal itu ia muat di blog pribadi miliknya. Aburizal Bakrie ternyata pernah memiliki utang sampai USD 1 miliar, yang ia sebut membuat dirinya 'lebih miskin dari pengemis'. Bahkan cerita tentang hal itu ia muat di blog pribadi miliknya.

Namun, cerita-cerita utang Bakrie lain ternyata tidak masuk ke dalam sorotan.

padahal Bakrie memiliki sejumlah utang kepada negara yang belum lunas sampai sekarang. Mulai dari lumpur Lapindo sampai Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) tahun 1997-1998, inilah utang-utang keluarga Bakrie yang dikejar pemerintah

  1. Utang Lapindo

Kasus luapan lumpur Lapindo di Sidoarjo masih meninggalkan jejak utang Bakrie.

Utang tercipta ketika pemerintah menalangi mengganti rugi warga senilai Rp 773,8 miliar guna melunasi pembelian tanah dan bangunan warga korban luapan lumpur Lapindo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 2019, total utang mencapai Rp 1,91 triliun sampai 31 Desember 2019.

Utang tersebut atas nama anak usaha Lapindo Brantas Inc, PT Minarak Lapindo dari Keluarga Bakrie.

Rincian utangnya adalah Rp 773,38 miliar, bunga Rp 163,95 miliar kemudian denda Rp 981,42 miliar. Namun pembayaran baru dilakukan Desember 2018 senilai Rp 5 miliar.

Pemerintah sendiri menerima pembayaran berupa penyerahan aset. Kemudian pemerintah menghitung valuasi aset yang ditawarkan Lapindo.

  1. Kasus BLBI

Selanjutnya utang Bakrie yang ditagih pemerintah adalah utang dari Bantuan Likuiditas Bank Indonesia. Ada dua anggota keluarga Bakrie yang menerima dana BLBI, Indra Usmansyah Bakrie dan Nirwan Dermawan Bakrie.

Jumat ini satgas BLBI menemui dua orang tersebut. Selain dua orang itu, satgas juga memanggil Andrus Roestam Moenaf, Pinkan Warrouw dan Anton Setianto.

Utang yang ditagih adalah Rp 22,6 miliar yang dianggap pemerintah sebagai kewajiban debitur eks-Bank Putera Multikarsa, penerima dana BLBI.

Keluarga Bakrie dkk datang Jumat (17/9/2021) pukul 09.00 WIB di Gedung Syafrudin Prawiranegara lantai 4 Utara, Kementerian Keuangan di Jalan Lapangan Banteng Timur 2-4, Jakarta Pusat.

Agendanya pertemuan adalah menemui Ketua Pokja Penagihan dan Litigasi Tim C. Kira-kira jika Bakrie berhasil membayar utang Lapindo dan BLBI, apakah hal tersebut juga mereka tulis di blog pribadinya?

(Ang/zal)

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU